Buat saya dalam setiap keadaan, situasi, posisi, dalam kehidupan , saya selalu menginginkan yang terbaik setiap langkah dalam kehidupan saya hanya ingin menjadi terbaik dan terbaik. Saya sadar bahwa untuk menjadi yang terbaik tidaklah mudah tapi juga tidaklah sulit apabila saya mau mengusahakan. Menjadi yang terbaik tidak boleh menunggu, menjadi yang terbaik tidak boleh setengah-setengah, menjadi yang terbaik tidak boleh sama dengan sekitar kita, menjadi terbaik tidak boleh lemah ,menjadi terbaik tidak boleh takut, menjadi terbaik tidak boleh mengeluh, menjadi terbaik tidak boleh menyerah, menjadi terbaik harus gila,menjadi terbaik harus unik, menjadi terbaik harus memimpin ,menjadi terbaik harus menjadi pioneer , menjadi terbaik harus cerdas membaca situasi, menjadi terbaik harus menjadi nomor satu, itulah kira-kira yang ada dalam fikiran saya dan hati saya untuk selalu menjadi yang terbaik. Dalam fikiran saya manusia ini adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, dikarunia nafsu dan fikiran yang tidak diberikan kepada mahkluk lainnya, apabila nafsu dan fikiran itu bisa bersinergi maka setiap manusia akan menjadi hebat. Nafsu tanpa fikiran maka manusia hanya akan seperti hewan ,yang ada hanya apa yang didepan dia, hewan tidak berfikir bagaimana kehidupannya dimasa depan, hewan tidak mengenal malu, hewan hanya mengenal makan dan kawin untuk memperbanyak keturunan, hewan tidak punya tujuan hidup. Fikiran tanpa nafsu juga menyebabkan manusia akan tidak memiliki gairah, tidak memiliki keinginan, tidak memiliki ambisi , maka dari itulah karunia terbaik yang diberikan Allah berupa fikiran dan nafsu harus kita sinergikan sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa bagi manusia. Saya sadar bahwa saya harus memiliki nafsu untuk menjadi nomor satu , menjadi yang terbaik dan menjadi yang terhebat, tetapi saya harus berfikir keras bagaimana hal itu bisa terwujud. Nafsu tidak boleh diraih dengan instan , tidak boleh menhalalkan segala cara tetapi harus melalui langkah yang telah kita fikirkan sebelumnya.
Keputusan awal untuk berkarir dibidang
marketing dengan tanpa gaji waktu itu adalah keputusan yang gila mungkin bagi
banyak orang, meninggalkan pekerjaan dengan gaji lumayan tinggi dan beralih
pada pekerjaan yang tidak banyak disukai orang dan tanpa gaji. Tapi saya yakin
akan keputusan saya waktu itu, karena memang untuk menjadi yang paling hebat
dan terbaik, kita harus memiliki fikiran dan keputusan yang dianggap banyak
orang gila. Saya sadar dunia inipun dibangun dari kegilaan-kegilaan manusia masa
lalu, kalau tidak ada manusia yang ingin terbang saat itu dan semua orang
menganggap orang itu gila karena ingin terbang seperti burung , maka tidak ada
pesawat terbang seperti saat ini. Kalau tidak ada manusia ditahun 1980 an yang
berfikiran bagaiaman caranya orang bisa berkomunikasi dimana saja kapan saja
dan kondisi apa saja, yang pada saat itupun dianggap orang-orang gila , maka
tidak akan ada handpone saat ini. Semua dibangun dari ide yang dianggap gila,
dianggap tidak masuk akal dan tidak logis pada jamannya, tapi justru dari ide
gila, tidak masuk akal dan tidak logis itu ternyata dunia dibangun. Yang
dianggap gila pada jamannya ternyata akan menjadi logis dimasa akan datang
inilah sejarah dari semua peradapan manusia, jadi bila anda ingin menjadi yang
terbaik dan nomor satu ide-ide anda harus dianggap gila oleh orang lain, tetapi
ingat anda jangan gila beneran !!!
Kecenderungan manusia akan selalu melihat
orang lain ketika ada dipuncak tetapi mayoritas orang tidak melihat beberapa
tahun sebelum orang tersebut berada dipuncak, setiap orang yang ada dipuncak
pasti mengalami pergumulan keras yang ia harus lalui sebelum berada dipuncak.
Seorang yang sukses menurut saya harus mempunyai dasar pondasi yang kuat untuk
dapat mencapai puncak kesuksesan. Keinginan untuk selalu menjadi terbaik selalu
saya jadikan karakter dalam hidup saya, saya tidak boleh menyerah oleh keadaan
dan selalu mencari cara terbaik untuk menjadi yang terbaik. Seperti awal saya
bergelut dalam bisnis ini , saya menginginkan sebagai top broker sebuah
penghargaan yang diberikan bagi peraih pendapatan terbanyak disetiap bulannya.
Satu hal yang harus saya akui jujur saat itu bahwa saya lemah dalam komunikasi
dengan banyak orang, kehidupan keseriusan dan jurusan teknik yang saya ambil
cenderung membentuk saya menjadi pendiam dan berbicara hanya bila diperlukan,
satu kondisi yang jujur itu tidak mendukung saya dalam menjalankan fungsi saya
sebagai marketing , dan kondisi itu saya harus merubahnya . Setiap selesai
training dikantor sesampai tempat kos, saya selalu melatih diri saya untuk
berbicara , saya melatih diri saya untuk dapat berbicara dengan lancar, saya
mempraktekkan apa yang saya peroleh di trainning siang harinya dengan cara
memprospek diri saya sendiri , saat itu yang saya lakukan adalah berbicara
didepan kaca dimana yang prospek saya dan yang saya prospek adalah bayangan
saya, tetapi sebelum melakukan itu saya sudah memastikan bahwa pintu kamar saya
sudah terkunci, supaya tidak dilihat orang lain karena kalau sampai dilihat
saya pasti dikira sudah gila karena berbicara dan senyum- senyum sendiri
dikamar. Hal itu saya lakukan setiap malam selesai traning dan saya lakukan
berulang-ulang setiap hari. Sehingga prospek saya begitu lancar, beralur, penuh
penekanan dan meiliki intonasi yang pas. Kebiasaan prospek kepada diri
sendiripun saya hentikan karena saya harus mencoba prospek kepada orang lain
supaya kemampuan saya bisa terasah. Setiap kali ada roll play di kantor setiap
sore saya selalu jadi orang pertama yang maju. Saya nggak perduli apakah
presentasi saya salah atau jelek yang jelas saya hanya ingin melawan ketakutan
saya saat berbicara didepan orang banyak. Saya begitu ingat kepala cabang saya
dengan gaya logat mandarinya yang kental dia mengatakan "Practice make
perfect ", sebuah kata yang mengilhami saya bahwa saya harus banyak
berlatih, karena latihan akan membuat segalanya jadi mudah, terbiasa, dan yang
paling pokok feeling saya akan lebih tajam dalam menilai calon nasabah.
Sesuatu hal yang agak sulit ketika saya
mulai bisnis ini dikota yang sama sekali tidak pernah saya tempati, tidak
mengenal banyak orang yang saya rasa mempunyai banyak uang, bahkan hanya
sekedar orang yang memberitahu orang lain yang memilik uang diatas 100 juta.
Menurut saya data adalah nyawa ketika anda bergerak di bidang marketing, tanpa
data ibarat makanan tanpa garam, tanpa data ibarat burung tidak bersayap. Ada
satu semangat yang luar biasa menghadapi kondisi itu ketika saya tidak sengaja
membaca satu buletin jumat selesai sholat jumat sebuah terjemahan ayat Alquran,
dikatakan disitu " satu kebaikan yang kita kerjakan maka Allah akan
membalasnya dengan 10 kali lipat kebaikan " , saya terus terfikir
terjemahan ayat ini, saya mencoba memahami berarti kalau kalau saya melangkah
satu langkah ke arah kebaikan sesungguhnya Allah sudah menambah langkahkan saya 10 kali lipat. Subbehanallah,
saya langsung tersadar bahwa kalau niatan kita baik dan langkah kita menuju
kearah baik , maka Allah akan memberikan kepada kita 10 kali lipat hasil yang
akan kita peroleh, pertanyaan saya waktu itu, kenapa saya harus menyerah dengan keadaan karena saya punya kekuatan
besar yang akan menolong setiap langkah kebaikan yang saya lakukan. Berangkat
dari tingkat keyakinan kecil ini,saya meskipun dalam kondisi tidak memiliki kenalan
dan data yang harus saya prospek tetap optimis yakin saya akan bisa, keisengan
saya terenyata banyak juga membuahkan hasil buat perkembamgan pekerjaan yang
saya geluti. Saya teringat sering membohongi pegawai-pegawai toko hanya untuk
mendapatkan no telp yang punya toko, saya sering bilang kemereka kalau saya mau
membeli jumlah barang dalam partai yang besar sehingga saya perlu berbicara
langsung sama yang punya, dari situlah saya banyak mendapatkan data, bayangkan
disurabaya ada ribuan toko dan itu pula data yang berhasil saya dapatkan. Untuk
menambah jumlah data yang saya dapatkan hampir setiap minggu pagi saya
berjalan-jalan dibeberapa perumahan mewah hanya sekedar mencari alamat rumah
kemudian mencari no telp melalui buku telp yang sengaja saya beli dari telkom.
Menyebar brosur dengan menyertakan kartu nama dalam amplop juga jadi alternatif
tersendiri buat saya mencari data, kadang hari minggu saya datang ke tempat
makan yang mahal hanya untuk mencari kenalan dan menacri no telp orang yang
boleh saya prospek, kadang saya harus mengeluarkan biaya sedikit mahal dengan
latihan driving golf, walaupun saat itu belum bisa apa-apa. Yang penting
percaya diri dan harus berani bergaul dengan orang-orang kaya , toh kalau sudah
di tempat golf mereka juga menyangka saya orang kaya , keakraban terbentuk saat
posisi sama tinggi dan itu yang saya manfaatkan, untuk mendapatkan data
orang-orang kelas atas maka saya harus menjadi orang atas ( walaupun sebenarnya
hanya bergaya sebagai orang atas hehehe ). Referensi dari calon nasabah yang
kita prospekpun adalah hal yang sangat penting dan akurasi datanya pasti sangat
tinggi, karena gajah kumpul pasti dengan gajah, prinsipnya saya harus menjalin
hubungan baik dengan siapapun maka data pasti tidak akan kekurangan. Yach hubungan
baik adalah harta yang paling berharga dalam jenis pekerjaan apapun apalagi
dibidang marketing seperti yang saya geluti.
Kontakting adalah hal yang terpenting dari
pekerjaan ini dan menentukan untuk bisa ketemu atau tidak dengan calon nasabah,
pada awalnya sayapun dengan latar belakang teknik yang kaku agak kesulitan
kalau harus bersikap sok manis dalam hal telp kepada calon nasabah, perasaan
saya waktu itu seperti banci , sok manis terlalu banyak basa-basi , sok dekat
dan kekanak-kanakan , seolah-olah biasa kita ini laki- laki kemudian disuruh
berubah jadi banci itu yang saya rasakan, amat sangat tidak enak tapi itulah
tanda-tanda perubahan lucu ,aneh dan tidak mengasikkan, tetapi dengan cara
harus melewati perasaan seperti itulah kita akan menjadi hebat, jadi kalau anda
mengalami perubahan yang aneh dan lucu menurut anda sendiri tapi secara logika
menuju arah kebaikan maka ketahuilah anda pada saat itu sudah berubah. Pertama
kali saya kontakting saya merasa gagal total dari 10 orang pertama waktu itu,
tidak ada satupun yang mau, baru saja saya sebutkan nama dan keperluan saya mau
menawarkan produk bisnis berjangka , mereka langsung menolak berbagai macam
alasan yang terlontar dari mereka ,dari yang tidak ada waktu karena sibuk,
tidak tertarik karena pemahaman mereka bahwa ini adalah saham, tidak mempunyai
dana, tetapi mayoritas mereka mengatakan sibuk dan tidak ada waktu untuk
bergelut dibisnis ini. Saya tidak putus asa sampai disini, ada salah seorang
teman saya cewek yang saya dengar setiap kali telp, dia bisa bercanda dengan
calon nasabah dan ujung-ujungnya terjadi appoinment untuk bertemu menjelaskan
bisnis ini, saya begitu penasaran kenapa dia sebegitu mudah untuk mendapatkan
janji dengan calon nasabah. Perasaan malu bertanya dan minimnya sosialisasi
dengan teman-teman apalagi dengan teman cewek, membuat saya malas dan malu
untuk bertanya, tetapi saya tidak kehabisan akal untuk mencuri ilmunya , yaitu
saat dia sedang menelpon calon nasabah saya duduk disebelah bangku dia, sambil
mendengarkan apa saja yang di ungkapkan dalam pembicaraan telpon dia. Ada hal
menarik yang saya dapatkan dari setiap pembicaraan telp yang dia lakukan, dia
seakan enjoy berbicara dan seolah-olah sudah kenal lama dan sahabat yang akrab.
Pelajaran yang berharga buat saya cara bertelpon yang sangat beda dengan saya,
yang dilakukan teman saya adalah dia begitu tenang dan rilek dalam menelepon
walaupun baru pertama telpon ke orang tersebut saya mendengar terasa begitu
akrab. Materi telpon yang dia ucapkan juga bukan langsung menawarkan tetapi dia
menanyakan kesehatannya, liburannya, hobbynya , pekerjaannya hal yang tidak
terfikirkan oleh saya sebelumnya , saya waktu itu telpon dan seolah menyamakan
keadaaan orang yang saya telpon sama seperti keadaan saya , yang tidak suka
basa-basi dan langsung ke tujuan awalnya. Pengetahuan ilmu hasil dari mencuri
teman sayapun saya praktekkan ngan cara berlatih say telp ke teman-teman saya
sendiri , karena saya takut kalau langsung praktek pasti saya akan kehilangan
banyak data, saya melatih cara kontakting saya hingga saya merasa rilek dan
membayangkan dan menganggap bahwa orang yang saya telpon adalah teman dekat saya
, begitu membantu saya dalam menciptakan rilek saat saya menelepon. Ada hal
lain yang saya pelajari dari teman saya itu yaitu bahwa saya tidak boleh keluar
kata-kata yang sifatnya menawarkan karena kalau kita menawarkan kecenderungan
yang butuh adalah saya dan nasabah kemungkinan besar akan menolaknya, artinya
kebutuhan untuk ketemu adalah kebutuhan calon nasabah bukan kepentingan yang
mendesak buat saya tapi justru nasabah yang harusnya butuh untuk ketemu dengan
saya. Inti berikutnya yang saya dapatkan adalah bahwa dalam setiap telpon kepada
calon nasabah adalah untuk ketemu dan bukan untuk menjelaskan produk yang saya
tawarkan melalui pesawat telpon, karena akan sangat berbahaya terutama kita tidak
tahu apakah nasabah paham, jelas dan kita tidak bisa melihat secara langsung
mimik wajah nasabah, intinya telpon ke calon nasabah untuk ketemu. Dalam setiap
menelepon teman saya selalu menentukan tempat dan waktu untuk menemui nasabah,
hal ini yang sangat bertolak belakang dengn cara saya yaitu selalu saat telpon
sebelumnya saya selalu tanya , kapan calon nasabah ada waktu, dan yang saya
dapat jawabannya adalah selalu sibuk dan tidak memiliki waktu. Ada satu
keanehan dalam setiap teman saya menentukan waktu untuk ketemu dia tidak
seperti kebanyakan teman saya lain , dia selalu menyebutkan waktu yang ganjil
dalam setiap telponnya misalnya ketemu jam 10.15 pagi ,12.45 siang yang jelas beda
dengan saya yang selalu menyebutkan angka genap, misal jam 10.00, 12.00 dan
lainya yang genap pastinya, belakangan baru saya tahu bahwa dengan menyebutkan
waktu yang ganjil akan menimbulkan persepsi yang mendalam kepada calon nasabah,
yaitu dengan ganjil nasabah akan mudah mengingatnya, dan dengan ganjil
nasabah akan merasa bahwa waktu yang
saya milik begitu berarti karena saya menghitung dengan hitungan menit jadi
tingkat mengingat nasabah akan semakin tajam bahwa calon nasabah ada janjian
dengan orang yang sangat sibuk karena waktunya begitu dihitung permenit,
sehingga kecenderungan nasabah akan menghargai waktu untuk ketemu dengan saya
dan konsentrasi yang tinggi dalam hal presentasi saya. Itulah beberapa
pelajaran yang saya dapat dari teman saya seangkatan waktu itu yang sangat
membantu saya untuk membuat bagaimana cara bertelpon yang produktif.
Dalam mewujudkan suatu tujuan menjadi
seorang top broker bukanlah hal mudah, kalu kita ingin hebat kita harus menjadi
orang yang unik berbeda dan selalu menjadi yang pertama, hal ini yang
mengilhami saya, dalam segala hal baik data, telpon,maupun prospek, saya harus
memiliki hal unik dan berbeda dan saya harus memiliki kelebihan dibandingkan
orang lain. Untuk mendapatkan hal seperti itu yang perlu saya lakuakan adalah
memetakan orang yang akan kita prospek , untuk mengetahui sebenarnya apa saja
yang dibutuhkan oleh para nasabah agar dia mau bergabung di bisnis perdagangan
berjangka ini. Sebagai seorang lulusan teknik yang tidak terlalu sulit untuk
mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh nasabah supaya dia bergabung, saya
melakukan survey memang sample yang saya gunakan hanyalah teman-teman saya
sendiri dikantor tetapi setidaknya mereka pasti mewakili keinginan calon
nasabah di luar sana, ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan dalam survey
saya yang pertama adalah "Apa yang calon nasabah pertimbangkan ketika dia
memiliki uang dan akan memulai suatu usaha bisnis ? ", dari pertanyaan
pertama saya ingat waktu itu hampir 67 % mengatakan adalah keuntungannya, 20 %
keamanannya , 8% kenyamanannya, serta 5% adalah resiko,keberanian,dan faktor
lainnya. Tetapi saya bisa ambil kesimpulan waktu itu bahwa ada tiga faktor
utama yang paling banyak orang fikirkan ketika dia memulai bisnis yaitu
keuntungan, keamanan, serta kenyamanannya , saya berfikir seandainya dalam
prospek saya bisa memberikan ketiganya kepada calon nasabah pasti saya akan
clossing, dari sini saya terus mengkaji bagaimana cara prospek saya yang bisa
mencakup ketiganya sehingga nilai prospek saya akan semakin tinggi intensitas
clossingnya. Pertanyaan kedua yang saya tanyakan dalam survey saya adalah
" Pertimbangan apa yang pertama kali dilihat nasabah dalam menentukan
orang yang akan dia pilih ketika calon nasabah memutuskan untuk clossing kapada
seorang marketing ?" , jawabannya
adalah 45% orang melihat penampilannya menarik atau tidak, 30 %
kepandaiannya , 20 persen tingkat kesupelannya, dan 5% lainya dalah dia cantik , ganteng atau tidak.
Jawaban hasil survey ini sedikit membuka mata saya , saat itu modal yang saya
miliki hanyalah kepandaian kalau boleh jujur, ganteng ndak penampilan kurang
meyakinkan, dan tingkat kesupelan parah, akan tetapi saya sadari kalau saya
ingin sukses maka saya merubah semuanya , biarpun saya susah untuk memenuhi
kegantengan tapi saya harus merubah penampilan semua harus terlihat rapi dan
enak untuk dipandang karena persentase ini pemilihnya lumayan besar saya
berusaha terlihat rapi rambut saya sisir rapi dengan minyak yang kelihatan
basah tapi tidak mudah rusak, sepatu saya semir mengkilap, serta baju dengan
setrikaan yang rapi, sehingga kelihatan saya adalah profesional yang rapi dan
enak untuk dilihat, sebenarnya saya agak terasa risih dengan penampilan saya
yang baru karena lulusan teknik biasa acak-acakan dan tidak teratur semua itu
harus saya kalahkan demi tujuan yang lebih besar, pertama terasa aneh dan tidak
nyaman tapi lama kelamaan jadi biasa dan terasa lebih menghargai diri sendiri.
Faktor kesupelan juga jadi kendala tersediri buat saya, biasa bekerja dengan
mesin harus berubah dengan manusia suatu sikap yang harus berubah seperti
langit ke bumi, tetatpi selama saya nikmati perubahan itu ternyata cukup
menyenangkan, awalnya saya mulai dengan lebih mengenal teman-teman saya, senyum
adalah andalan saya untuk mendekati semua orang, saya hampir tidak perduli
bahwa saya kecil, jelek dan lumayan agak kaku dalam komunikasi, semua saya
hilangkan kalau saya bisa berkomunikasi dengan semua teman satu kantor dengan
baik secara tidak langsung saya sudah belajar berkomunikasi dengan orang diluar
sana dengan baik, tak lupa kegemaran saya membaca buku membantu saya banyak
belajar bagaimana belajar berkomunikasi dan mempengaruhi teman, suatu
pengalaman yang saya rasakan luar biasa seperti jadi manusia yang lahir
kembali.
Pertanyaan saya selanjutnya adalah "
Apa alasan utama calon nasabah menyatakan bergabung dalam bisbis ini setelah
mendapatkan presentasi produk yang ditawarkani ?" , jawaban yang saya
dapat adalah , 65 % adalah karena konsep transaksi yang jelas dan persentase
keuntungan yang tinggi, 30 % mempunyai wawasan fundamental yang bagus dalam
menentukan transaksi, 5 % alasan lainnya. Dari hasil ini yang cukup saya
rasakan menantang diri saya bagaimana saya harus memiliki konsep transaksi yang
jelas serta persentase keuntungan yang tinggi. Dalam mendapatkan satu konsep
yang diharapkan yaitu konsep yang akurasinya tinggi dan berbeda serta belum ada
sebelumnya perjuangan saya cukup berat. Saya mempelajari semua analisa
transaksi yang ada di metastock hampir 115 berbagai analisa yang saya kuasai
dan saya yakin banyak orang yang mengerti semua konsep transaksi di metastock
ini sehingga tidak memenuhi unsur unik, belum ada sebelumnya. Hampir setiap
malam setelah selesai prospek saya mempelajari kebiasaan-kebiasaan pasar yang
saya dapatkan dari chart harian yang saya pinjam dari dealing. saya amati chart
setiap harian dari tahun 2000 sampai tahun 2002 . Dan saya amati pergerakan
harian sampai saya menemukan suatu konsep yang saya namakan " Teori SMA (
Simple Moving Average )" memang dasar yang saya pakai adalah Moving
average dan saya kolaborasi dengan suatu konsep matriks yang saya kuasai ketika
saya mendapatkan mata kuliah metode elemen hingga di kampus , sehingga dalam
menentukan apakah nasabah mau melakukan buy atau sell tinggal melihat kotak
yang sesuai dengan kondisi pasar yang sesuai setiap harinya. Hampir dua bulan
sama temukan ini dan setiap hari saya pelajari mulai jam 10 malam sampai
sekitar jam 02.00 pagi saya baru tidur dan itu saya lakukan setiap hari demi
menemukan satu konsep yang diinginkan oleh nasabah. Konsep ini begitu mudah
dipahami dan tidak rumit bagi orang awam. Satu hal yang belum saya uji adalah
tingkat akurasi, terus terang untuk pasar yang sudah lalu dimana saya pelajari
dari chart harian, kosep ini rata-rata tingkat keakurasiaanya adalah 98% karena
dari 22 hari kerja setiap bulannya kadang ada satu hari yang salah dan sering
sekali setiap bulan tidak ada yang salah bahkan untuk satu tahun kesalahannya
hanya sekitar 5 hari saja. Akan tetapi saya sadar saya harus mengujinya dengan
market berjalan dalam artian saya harus simulasi secara langsung setiap hari.
Tak jarang dalam menguji tingkat akurasi teori ini saya melibatkan nasabah yang
saya miliki dan selalu saya minta pendapat nasabah dengan pola transaksi yang
saya ciptakan, saya sadar bahwa teori ini harus banyak dapat pengakuan dan
melalui berbagai kondisi pasar. Hingga 3 bulan berikutnya saya memiliki
keyakinan yang tinggi bahwa teori ini punya keakuratan yang tinggi.
Ada banyak keuntungan dengan teori
transaksi yang saya ciptakan ini dan begitu banyak pengaruhnya dalam saya
menawarkan transaksi dibisnis ini. Pertama saya merasa lebih percaya diri bahwa
saya memiliki sesuatu yang berbeda yang saya banggakan dibandingkan dengan
marketing lain, hal ini menjadi nilai lebih buat saya ketika saya menawarkan
transaksi dalam perdagangan berjangka ini. Ke dua saya memiliki keyakinan yang
tinggi bahwa saya bisa memberi solusi transaksi yang baik yang orang butuhkan
untuk bertransaksi di bisnis ini. Dalam menawarkan kepada calon klien, saya harus
berani menantang kepada calon klien saya dan powerfull promise akan akurasi
tingkat kesuksesan transaksi dibisnis ini , karena pada dasarnya calon klien
lebih suka untuk ditantang, dan itu yang saya lakukan ( tapi ingat buatan
manusia tidak ada yang sempurna bagaimanapun jangan terlalu memastikan apalagi
mendahului kehendak Allah, saya pernah jatuh dan dihukum Allah karena ini yang
akan saya ceritakan dalam bab saya selanjutnya). Memang agak sedikit repot
dalam melakukan penawaran pembuktian akurasi transaksi ini setiap saya ketemu
dengan calon nasabah saya harus membawa setumpuk chart harian yang saya pinjam
dari operasional. Saya selalu ingin nasabah yakin akan dirinya sendiri dalam
transaksi bukan karena ocehan saya, tantangan untuk membuktikan 10 kali simulasi
transaksi dengan tanggal, bulan dan tahun yang nasabah sendiri yang menentukan
sehingga apa yang saya tawarkan bukanlah rekayasa yang saya buat. Tapi saya
yakin bahwa clossing power itu terletak pada nasabah ketika nasabah yakin akan
dirinya sendiri bahwa dia mampu dengan mudah mendapatkan keuntungan dengan cara
yang mudah maka akan membuat mereka langsung memutuskan " iya saya gabung
saat itu". Intinya supaya saya punya clossing power yang tinggi maka saya
harus menantang nasabah untuk membuktikan dan saya harus ada konsep yang
nasabah bisa membuktikan bahwa nasabah mampu dan mudah serta menghasilkan
keuntungan dalam transaksi pasti nasabah kan bergabung dan cara konsep
transaksi ini yang biasa disebut cara teknikal analisis.
Membuat kepercayaan tinggi kepada nasabah
untuk memutuskan " ya saya gabung sekarang " kadang buat orang-orang
tertentu tidak cukup hanya sekedar teknikal analisis saja, saya harus memiliki
wawasan yang luas mengenai berita-berita yang mendukung iklim investasi sehingga
nasabah yakin bahwa situasinya saat itu adalah situasi terbaik untuk bergabung.
Setiap pagi saya harus datang lebih awal dari yang lain karena saya harus
mencari berita apa hari ini yang bisa saya gunakan untuk membuat nasabah mau
bergabung hari itu juga. Jam 07.00 pagi setiap hari saya datang hanya sekedar
untuk mendapatkan berita yang penting dari situs bloomberg di kantor, ada teman
saya biasa yang begitu rajin mencari berita dan dari situlah saya dengan teman
saya mencari berita yang saya perlukan setiap harinya. Dua senjata inilah yang
saya gunakan untuk setiap saat ketika pergi ketempat nasabah. Dua senjata
andalan saya inilah yang membuat saya dalam setiap minggunya rata-rata saya
bisa klosingkan nasabah 4 sampai 5
nasabah baru yang saya dapatkan. Bahkan pernah satu bulan saya bisa mendapatkan
22 nasabah baru, satu kondisi yang semua orang belum tentu bisa mendapatkan
kenapa demikian karena saya ada sesuatu yang saya miliki yang saya namakan
nilai tambah dibandingkan orang lain. Saya berusaha membuat bahwa calon nasabah
akan merasa bodoh kalau tidak bergabung untuk bertransaksi saat itu dan merasa
bodoh kalau bergabungnya tidak dengan saya. Jadi kalau anda ingin menjadi hebat
menjadi top broker selamanya maka buatlah calon nasabah anda merasa bodoh kalau
tidak bergabung saat ketemu dengan anda dan buat merasa bodoh kalau calon
nasabah tidak bergabung dengan anda. Yang paling penting sekarang adalah
bagaimana anda mempunyai cara yang tepat setiap saat supaya calon nasabah yang
anda temui selalu merasa bodoh. Selamat mencari !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar