Sebagai sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia ( UI ) saya tidak pernah sama sekali membayangkan akan bekerja sebagai seorang marketing, bahkan terlintas difikiranpun tidak pernah ada. Semenjak lulus dari Fakultas Teknik Sipil UI saya langsung bekerja pada perusahaan pengeboran minyak asing SLUMBERGER dengan gaji yang cukup lumayan saat itu yaitu USD 6500, suatu jumlah yang cukup besar saat itu dengan kurs rupiah yg berkisar saat itu Rp.12.000. Pekerjaan inilah yg sebenarnya saya cita-citakan semenjak saya masuk di fakultas Teknik Sipil UI. Selama kurang lebih 2 tahun saya bekerja di Slumberger dari tugas mulai di Bangkok, Perth, Afrika selatan, Amsterdam, New York, hingga di Caracas Venezuela. Pekerjaan ini pada awalnya begitu saya impikan dan pasti setiap orang menginginkanya. Pada awalnya saya begitu menikmati bekerja di perusahaan ini di tambah dengan pujian dari banyak orang karena hanya segelintir orang saja yang bisa masuk di perusahaan ini. Pergi keluar negeri yg sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan mengalaminya dan segudang uang yang saya miliki dari penghasilan saya.
Seperti halnya orang kebanyakan saya
pun sangat bahagia pada awalnya bekerja di Slumberger ini. Seiring bergulirnya
waktu rutinitasku di Slumberger inipun saya rasa cukup membosankan, dua minggu
di laut dan 2 minggu di darat. Saat hari besok akan bertugas ke tempat
pengeboran di laut, rasanya seperti mau pergi ke neraka, komunikasi tidak
diperbolehkan dan kalaupun ada kejadian di tengah laut tidak akan ada
pemberitaan apapun. Hal yg paling berat dalam pekerjaan ini adalah pergantian
suhu udara yang ekstrim. Di malam hari suhu udara bisa mencapai -8 'C dan kalau
siang hari bisa mencapai 34 'C dan saya dituntut untuk memiliki daya tahan
tubuh yg bagus. Rutinitas itu ternyata cukup menyiksa saya karena pada dasarnya
saya lebih suka bergumul dengan manusia lain dari pada dengan mesin. Sebagai
manusia yg merindukan selalu berkumpul dengan keluarga, sering menimbulkan
kerinduan pada keluarga ketika berada di negeri orang . Jatah cuti yang
diberikan satu tahun hanya 3 minggu membuat saat saat waktu cuti adalah hal yg
sangat saya rindukan terutama saya ingin ketika momen lebaran. Selama dua tahun
bekerja saya ternyata 2 kali lebaran tidak bisa menikmati berlebaran dengan
keluarga, malah lebaran di negeri orang. Dan ini menjadi kesedihan tersendiri
bagi saya. Pada saatnya dapat cuti 3 minggupun suatu waktu saya pulang ke tanah
air menempuh perjalanan selama 23 jam dari Caracas, Newyork, Amsterdam,
Singapura, Jakarta, Surabaya ditambah 6 jam perjalanan saya ke Banyuwangi untuk
bertemu dengan kedua orang tua saya. Belum genap 5 jam saya bertemu orang tua
saya di Banyuwangi, saya mendapat telpon dari kantor Slumberger Cilandak
Jakarta, saya diminta kembali ke Caracas karena alasan teknis ditempat kerja,
malam itupun saya berangkat ke surabaya untuk mengejar penerbangan terakhir
karena keesokan hari saya harus terbang ke Caracas, suatu peristiwa yg sangat
tidak mengenakkan dalam perjalanan hidup saya.
Setelah saya menjalani karir saya
diperusahaan Slumberger ini selama dua Tahun di Venezuela terjadi nasionalisasi
perusahaan perusahaan asing, sehingga kebijakan Presiden Hugo Chaves saat itu,
memaksa untuk Slumberger menutup untuk sementara pengeborannya di venezuela,
saya pun dikembalikan ke Indonesia dan diperbantukan di Slumberger Indonesia di
Prabumulih. Yang sialnya lagi gaji saya distandardkan dengan di Indonesia
hingga tinggal 20 % saja , satu jumlah yg minim buat kehidupan yang biasanya penghasilannya 5 kali lipat dari yang sekarang.
Dua bulan diperbantukan di Prabumulih saya mendapatkan panggilan lagi untuk
ditempatkan di London. Satu pilihan yang sulit karena orang tua saya melarang
untuk pergi ke London. Karena berbagai kejadian dan keadaan selama bekerja di
Slumberger akhirnya saya putuskan untuk tidak berangkat dan mengundurkan diri
dari Slumberger perusahaan yang saya impikan semenjak saya masuk kuliah di
Teknik Sipil UI.
Berhenti dari Slumberger saya berusaha
mencari pekerjaan lain dan diterima di PT. Pembangunan Perumahan ( PT. PP )
sebuah perusahaan kontrkator terkemuka di Indonesia dengan gaji 5 juta perbulan yang pada tahun itu saya tolak.
Karena tidak sebesar yang saya dapatkan sebelumnya, saya putuskan untuk tidak
saya terima. Perjalanan hidup saya pun berlanjut di Dinas Pekerjaan Umum Prov.
Jawa Timur, walaupun harus saya akui bahwa itu adalah KKN karena Ka Dinas PU
Jatim saat itu masih kerabat, dan yang paling gila saya ditempatkan pada bagian
tender proyek ( bagian yg sangat basah saat itu ). Ketidak cocokan dengan hati
nurani menyebabkan saya memutuskan untuk
bekerja di Dinas PU hanya dua bulan saja
Babak baru cerita awal mula terjun di
bisnis perdagangan berjangka ini dimulai dari sini, melalui interview di kawasan
Rungkut Industri Surabaya, pada akhir Desember 2002 . Sebelum dimulainya
interview saya sempat bertanya-tanya, kapan saya melamar di sebuah perusahaan
pembuatan perhiasan emas dan perasaan saya hanya melamar di pekerjaan yg ada
kaitannya dengan bidang jurusan saya semasa kuliah. Sampai pada waktunya pun
saya dapat giliran untuk interview, satu interview yang aneh saya di interview
dengan bahasa mandarin dimana saya sama sekali tidak mengerti, tetapi ada penerjemah
yang menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kebingungan dan tanda tanya
apakah saya pernah mengirimkan lamaran pekerjaan diperusahaan emas tersebut
sayapun dibuat makin bingung ternyata bidang pekerjaannyapun sama sekali gak
nyambung dengan jurusan disiplin ilmu yang saya ambil. Future Trading kata yg
begitu asing dan sama sekali belum pernah tahu terlebih seperti apa sistem
kerja dan perdagangan indeks ini.
Sebenarnya
saya sudah tidak respek pada awal mulanya karena terlalu asing buat saya, akan
tetapi satu hal yang cukup menarik buat saya adalah ketika yang menginterview
saya bilang bahwa kalau bekerja di perusahaan ini saya TIDAK MENERIMA GAJI . Satu
hal ini yg membuat saya tidak tahu kenapa justru membuat saya ingin melanjutkan
interview dengan lebih semangat, bagaimana kita bekerja tidak mendapatkan gaji
?? . Satu hal seperti kata pepatah "
Sesuatu hal yang tidak enak didepan Pasti akan enak di Belakang " .
Setelah mendapat penjelasan bahwa penghasilan kita ditentukan oleh kita sendiri
dan berapapun jumlah nilai yang ingin kita dapatkan tidak ada batasnya barulah
saya memantapkan niat saya untuk meneruskan dan tertarik menekuni bidang future
trading ini. Pada prinsipnya saya merasa jauh lebih dihargai karena apa yang
kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita kerjakan itulah alasan kenapa saya
begitu mantap memilih pekerjaan ini.
Sebagaimana proses dalam dunia baru pasti
mengalami yang namanya trainning, saya harus beradabtasi dengan keadaan karena
semua yang saya dapat terlalu asing buat saya dan cukup susah saya mengerti
saat itu. Dunia yang baru, pengetahuan yang baru, dan yang terpenting
sahabat-sahabat baru dari berbagai latar belakang dan disipilin ilmu yang
berbeda. Walaupun agak sedikit membosankan dalam trainning tetapi ada satu materi
yang sangat menarik buat saya yaitu saat hitung-hitungan berapa penghasilan
yang bisa diperolah apabila mendapatkan nasabah tertentu dan bertransaksi sehingga
menghasilkan jumlah nominal tertentu. Jujur saat saya berhitung nilai nominal
rupiah itu terbayang betapa kayanya kalo saya bisa mendapatkan sekian lot dan
saya akan bisa membeli sesuatu yang saya impikan, walaupun sedikit norak saya
memimpikan sebuah mobil taruna terbaru. Dalam lamunan itupun saya tersadar
lantas siapa yang harus saya jadikan nasabah mengingat nilai nominal yang harus
didapatkan adalah minimal 100 juta. satu jumlah yang sangat besar bagi saya dan
saya yakin tidak banyak orang yang memiliki uang sejumlah itu sedangkan saya
sama sekali tidak ada kenalan orang yang punya uang sejumlah itu dan bahkan
baru 2 bulan saya tinggal di Surabaya dan sebelumnya tidak pernah tinggal di
kota ini. Satu hal keyakinan saya saat itu adalah selama saya mau menggunakan
otak saya untuk berfikir saya pasti bisa. Dan ternyata keyakinan itu yang
membuat saya bisa berhasil sampai saya menduduki jabatan kepala cabang kelak di
kemudian hari. Tidak ada yang mudah dan tidak ada yang sulit kalau saya mau,
pemikiran itu yang selalu saya ajarkan
kepada setiap staff saya ketika saya jadi manager.
Pilihan untuk berkarir di bisnis
perdagangan berjangka ini bukan tanpa hambatan, ejekan dari teman seperti
("masa lulusan Teknik Sipil UI jadi marketing ") , (" kerja
dapatkan gaji besa,r di luar negeri lagi, malah berhenti jadi marketing ")
. Orang tua ataupun orang-orang terdekat selalu menginginkan pekerjaan yang
bersikap pasti- pasti, gaji pasti kerja pasti dan masa depan pasti. Tapi itulah
orang tua selalu menginginkan anak-anaknya bisa mandiri dalam kehidupannya akan
tetapi kadang seseorang mengartikan yang pasti-pasti hanya identik dengan
pekerjaan yang sifatnya sebagai pegawai, bekerja dan mendapatkan gaji setiap
bulannya. Kebanyakan seseorang tidak bisa menangkap pesan yang jauh lebih dalam
bahwa orang tua sebenarnya hanya
menginginkan anaknya mandiri dalam kehidupanya,
tidak perduli apa jenis pekerjaanya dan dalam bidang apa anaknya bekerja yang
terpenting adalah halal dan tidak melanggar hukum. Satu keberuntungan yang
sangat saya syukuri saya memiliki orang tua yang memberikan kebebasan kepada
saya untuk memilih yang terbaik untuk diri saya sehingga sayapun tidak memiliki
persoalan yang sama dengan beberapa teman saya yang dilarang untuk meneruskan
bekerja di bidang ini. Tapi percayalah asal kita bisa menjalankan pekerjaan
kita dengan baik dan ada hasil yang bisa kita tunjukkan kepada orang tua
ataupun orang terdekat kita pasti mereka menyetujui apapun bidang pekerjaan
kita. Hal ini saya bisa buktikan ketika salah satu staff saya semasa saya masih
menjadi Acting Division Manager satu level manager di Solid Gold, ada staff
saya bernama Jenny, seorang keturunan batak yang dia memiliki semangat tinggi
bahkan dia sampai berkata "saya tidak akan pernah keluar dari perusahaan
ini kecuali saya di pecat " padahal saat itu orang tuanya begitu melarang
dia untuk bekerja di bidang marketing bahkan suaminya sendiri sampai sempat
mengancam saya karena dia menuduh saya telah meracuni otak istrinya untuk
melawan keinginan suaminya agar dia melanjutkan bekerja di bidang marketing.
Tetapi dengan semangat yang luar biasa itu dia membuat larangan orang tua dan
suaminya sebagi cambuk untuk lebih cepat
berhasil. Tiga bulan kemudian Jenny bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan
rata- rata 80 juta perbulan, suatu jumlah bagi setiap orang yang mustahil
didapat hanya dalam masa kerja 3 bulan. Hingga pada akhirnya dari awalnya dia
harus nunggu suaminya sudah berangkat kantor baru dia masuk kerja , berganti
setiap hari suaminya yang mengantar dia masuk kantor dan pada awalnya mengancam
saya telah mempengaruhi istrinya berbalik mengucapkan terima kasih kepada saya.
Itulah manusia kapanpun bisa berubah sikap tergantung kenyataan yang ada
dihadapannya." Dan untuk merubah pandangan orang terhadap kita , hanya
dengan membuktikan apa yang orang ragukan dari kita ".
Banyak alasan kenapa banyak orang tidak
mau dan bahkan cenderung meremehkan pekerjaan di bidang marketing inipun terjadi pada diri saya, saya memakluminya
karena banyak pandangan yang salah mengenai marketing. Buat kebanyakan orang
marketing identik dengan menjual dan menjual identik dengan berkeliling
kerumah-rumah yang pada akhirnya banyak diremehkan orang. Kesalahan memahami
marketing membuat dunia marketing menyebabkan sedikit peminat yang mau terjun
di bidang ini. Buat saya marketing bukanlah menjual ( sales ) tetapi marketing
adalah merubah cara pandang seseorang yang awalnya tidak mau melakukan sesuatu
menjadi mau melakukan sesuatu seperti apa yang kita mau. Dalam kehidupan ini
manusia semenjak lahir sudah bergelut dengan dunia marketing, seorang bayi yang
baru lahir dia akan melakukan marketing dengan cara menangis agar ibunya mau
memberikan asi kepadanya walaupun ditengah malam buta, supaya anaknya diam maka
terpaksa ibu itu akan bangun dan memberikan asi kepada bayinya. Seorang
anak-anak akan menangis hanya untuk sebuah es krim dan kalaupun dengan menangis
belum cukup, dia akan meraung lebih keras dan bahkan bergulung-gulung dilantai
hingga ia dapatkan eskrim dari ibunya. Seorang remaja akan berdandan serapi dan
semenarik mungkin dan akan menunjukkan kelebihan-kelebihanya untuk menarik
lawan jenisnya supaya menjadi pasangan hidupnya. Seorang pekerja akan
menunjukkan dedikasi yang tinggi dan kinerja terbaik supaya mendapatkan
kenaikan gaji dari atasannya. Dengan demikian menurut saya siapapun didunia ini
tidak akan bisa hidup dengan normal tanpa marketing. Hanya cara dalam marketing
dan tujuannya saja yang membedakan tetapi pada dasarnya kita memang dilahirkan
untuk menjadi seorang marketing. " Orang yang sukses didunia ini adalah
orang yang memiliki ilmu marketing lebih baik dari pada orang lain”. Dan buat
saya tidak penting orang memandang remeh diri saya karena hanya berkerir
didunia marketing dunia yang salah mereka pahami toh mereka memandang remeh
ataupun tidak, hal itu tidak membawa pengaruh buat saya selama yang saya
lakukan adalah tidak merugikan orang lain. Dalam meremehkan karir dimarketing pun
saya sempat mendapatkan cibiran dari mertua saya yang justru sampai sekarang
saya ingat sebagai motivasi yang kuat untuk lebih sukses di bidang ini yaitu
ketika suatu malam saya pulang rumah ditengah malam mertua saya berkata kepada
istri saya " suamimu itu kerja apa setiap hari pulang pagi-pagi capek aku
tengah malam bukain pintu, suruh kerja lain saja yang jam pulangnya seperti
orang normal " kata-kata itu begitu menyakitkan dan terngiang-ngiang di
telingan saya dan kata-kata itu yang begitu memotivasi semangat saya untuk
secepatnya keluar dari rumah itu, Setiap saya pulang tengah malam saya selalu
berharap mertua saya yang membuka pintu supaya saya setiap hari semakin terpacu
untuk membuat saya lebih kuat berusaha supaya lebih cepat keluar dari rumah
itu. Enam bulan kemudian saya memang harus keluar dari rumah mertua dan membuat
mertua saya bisa tidur nyenyak setiap malam karena saya sudah bisa membeli
rumah untuk istri saya rumah dengan harga 370 juta waktu itu cash dan saya
peroleh dari bidang marketing dan hanya saya peroleh dalam kurun waktu enam
bulan, semua itu berkat motivasi dari mertua saya agar saya jangan mengganggu
beliau setiap malamnya, terima kasih Bapak salam hormat selalu dari menantu
yang telah merepotkan selama tinggal dirumah Bapak. Kejadian ini membuat saya
belajar bahwa bukan kejadiannya yang terpenting dalam hidup ini tetapi bagaiman
kita menyikapi kejadian itu adalah yang paling utama.
Sebagai seorang marketing sayapun
menerapkan apa yang dikatakan oleh Hermawan Kerta jaya seorang pakar marketing
terkemuka " Be a market leader eventhough you are not market leader
" yang terjemahannya dalam bahasa diri saya adalah jadilah diri
kamu yang pertama,yang berbeda yang unik dan belum pernah ada sebelumnya maka
kamu akan menjadi marketing yang sukses. Dalam dunia marketing yang terpenting
bukanlah apa yang kita jual, dimana tempat kita berjualan, dan kapan kita
berjualan tetapi menurut saya yang paling pokok adalah " Bagaimana cara
kita menjualnya " apapun bentuk dan jenis barang yang kita jual. Prinsip
ini yang selalu saya pegang bahwa saya dan
apa yang saya jual harus sesuatu yang belum pernah ada , unik yang orang lain
tidak miliki , dan saya satu-satunya orang yang memiliki dan spesial saya
peruntukkan untuk para client saya. Untuk menjadikan diri saya yang unik dan
berbeda serta selalu ada yang baru setiap hari saya terus mencari suatu formula
terutama dalam transaksi untuk mendapatkan cara transaksi yang mudah gampang
serta persentase keuntungannya tinggi, dalam hal bagaimana saya mencari dan
menemukan formula transaksi yang menarik untuk nasabah saya ,akan diceritakan
dalam bagian yang lain dari buku ini. Cara yang baru, teknik baru serta
strategi yang baru inilah yang
menjadikan diri saya semasa marketing selalu mendapat predikat top
broker serta mengalahkan banyak para senior-senior saya dalam jenjang karier
dan prestasi, banyak dari senior saya yang jauh tertinggal dari posisi saya
saat ini. Susungguhnya bukan orang kaya , bukan orang pintar yang bisa sukses
didunia ini tetapi orang yang kreatif dan mau berinovasi untuk menjadi yang terdepan,yang
ter unik dan yang selalu mencari terus mencari untuk menjadi yang terbaik, dan
yang terbaiklah yang akan sukses apapun bidang yang dia tekuni. Kemauan untuk
menjadi pribadi yang berbeda yang unik yang terbaik inilah yang saya jadikan
roh dalam diri saya dalam menjalankan semua aktifitas saya didunia marketing
yang saya geluti.
Manusia pada dasarnya adalah mahluk
sosial mahluk yang diciptakan untuk saling berkomunikasi bergaul dan
berhubungan satu sama lain. Begitupun saya , pada awal disiplin ilmu saya
dibidang teknik dan pekerjaan saya yang selalu bergumul dengan komputer dan
jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain secara intens menjadikan saya
awalnya agak kesulitan terjun dibidang marketing. Sering muncul perasaan takut,
merasa rendah diri dan minder setiap ketemu orang yang keadaannya jauh lebih
baik dari keadaan saya. Saya begitu sadar saat saya mulai beralih di bidang
marketing selama saya memikirkan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri saya
dibandingkan orang lain maka setiap saat saya akan selalu merasa rendah
diri,minder, dan tidak memiliki kepercayaan diri, padahal seperti kata Einstein
" Keadaan yang paling berbahaya pada diri seseorang adalah ketika dia
kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri " . Hal inilah yang memacu
saya untuk merubah cara fikir saya yang tadinya mencari kelemahan saya
dibandingkan orang lain berganti menjadi mencari apa kelebihan saya dibanding
orang lain dan bagaimana caranya supaya saya memiliki kelebihan yang orang lain
tidak miliki. Sehingga saya menapaki kehidupan marketing saya dengan nyaman
tanpa pernah saya takut, minder, ataupun rendah diri kepada siapapun dan ketika berhadapan dengan siapapun. Satu
kondisi yang sangat saya nikmati dimana saya bisa berkomunikasi dengan siapapun
kapanpun umur berapapun strata apapun
dan bahkan pangkat apapun sehingga saya merasa terlahirkan kembali didunia yang
baru, dunia yang penuh sahabat, saudara,
teman dengan komunikasi yang lancar dan itu tidak saya dapatkan didunia yang
saya geluti sebelumnya. Di dunia marketing ini, saya baru bisa mengembangnkan
potensi yang ada pada diri saya, lebih banyak mengenal karakter orang, meminpin
orang lain dan yang paling membahagiakan adalah
bisa berguna bagi oranglain. Dalam dunia yang baru ini saya mendapatkan
penghasilan berkali-kali lipat dari penghasilan yang saya dapatkan di pekerjaan
saya sebelumnya memiliki keluarga yang berkecukupan dengan berbagai fasilitas
yg belum tentu dimiliki oleh orang seumuran saya , dan yang paling penting
memiliki teman sahabat keluarga sebanyak yang saya miliki saat ini. Dunia yang
teramat indah buat saya dimana saya bisa mendapatkan semua yang saya inginkan.
Sebuah fakta yang selalu tidak bisa terbantahkan disetiap perusahaan baik besar
maupun kecil semua direksi dan pimpinan perusahaan mayoritas berasal dari
marketing, dunia yang terbaik buat saya tetapi dunia yang tidak banyak dipilih
oleh orang banyak, dunia yang tidak pernah saya impikan sebelumnya yaitu Dunia Marketing.
APAPUN
JENIS PEKERJAANYA
SELAMA KITA LAKUKAN DENGAN BAIK HASILNYA PASTI
AKAN BAIK
8 komentar:
testing testing
buat komen
testing testing
buat komen
Lanjuttt
Yudiby
Mantap abis Pak... Bisa jadi motivasi tim saya
Subhanallah. Terimakasih atas inspirasi dari Bapak. Saya bangga mempunyai alumni seperti Bapak. Ijinkan saya membagi ini dengan teman saya ya Pak :)
wah pak, dulu saya juga di schlumberger dan setelah 2 tahun saya juga bosan, akhirnya saya berwiraswasta sendiri. tentunya sama pak, banyak cibiran dan yang paling tajam cibirannya adalah dari orang tua saya sendiri,tapi itu justru yang memotivasi saya..terima kasih
thank nice infonya sangat menarik, kunjungi http://bit.ly/2xL4MJq
kerennnn
Posting Komentar