Senin, 25 Maret 2013

Pilihan banyak orang belum tentu terbaik buat kita



             
    Sebagai sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia ( UI ) saya tidak pernah sama sekali membayangkan akan bekerja sebagai seorang marketing, bahkan terlintas difikiranpun tidak pernah ada. Semenjak lulus dari Fakultas Teknik Sipil UI saya langsung bekerja pada perusahaan pengeboran minyak asing SLUMBERGER dengan gaji yang cukup lumayan saat itu yaitu USD  6500, suatu jumlah yang cukup besar saat itu dengan kurs rupiah yg berkisar saat itu Rp.12.000. Pekerjaan inilah yg sebenarnya saya cita-citakan semenjak saya masuk di fakultas Teknik Sipil UI. Selama  kurang lebih 2 tahun saya bekerja di Slumberger dari tugas mulai di Bangkok, Perth, Afrika selatan, Amsterdam, New York, hingga di Caracas Venezuela. Pekerjaan ini pada awalnya begitu saya impikan dan pasti setiap orang menginginkanya. Pada awalnya saya begitu menikmati bekerja di perusahaan ini di tambah dengan pujian dari banyak orang karena hanya segelintir orang saja yang bisa masuk di perusahaan ini. Pergi keluar negeri yg sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan mengalaminya dan segudang uang yang saya miliki dari penghasilan saya.

           Seperti halnya orang kebanyakan saya pun sangat bahagia pada awalnya bekerja di Slumberger ini. Seiring bergulirnya waktu rutinitasku di Slumberger inipun saya rasa cukup membosankan, dua minggu di laut dan 2 minggu di darat. Saat hari besok akan bertugas ke tempat pengeboran di laut, rasanya seperti mau pergi ke neraka, komunikasi tidak diperbolehkan dan kalaupun ada kejadian di tengah laut tidak akan ada pemberitaan apapun. Hal yg paling berat dalam pekerjaan ini adalah pergantian suhu udara yang ekstrim. Di malam hari suhu udara bisa mencapai -8 'C dan kalau siang hari bisa mencapai 34 'C dan saya dituntut untuk memiliki daya tahan tubuh yg bagus. Rutinitas itu ternyata cukup menyiksa saya karena pada dasarnya saya lebih suka bergumul dengan manusia lain dari pada dengan mesin. Sebagai manusia yg merindukan selalu berkumpul dengan keluarga, sering menimbulkan kerinduan pada keluarga ketika berada di negeri orang . Jatah cuti yang diberikan satu tahun hanya 3 minggu membuat saat saat waktu cuti adalah hal yg sangat saya rindukan terutama saya ingin ketika momen lebaran. Selama dua tahun bekerja saya ternyata 2 kali lebaran tidak bisa menikmati berlebaran dengan keluarga, malah lebaran di negeri orang. Dan ini menjadi kesedihan tersendiri bagi saya. Pada saatnya dapat cuti 3 minggupun suatu waktu saya pulang ke tanah air menempuh perjalanan selama 23 jam dari Caracas, Newyork, Amsterdam, Singapura, Jakarta, Surabaya ditambah 6 jam perjalanan saya ke Banyuwangi untuk bertemu dengan kedua orang tua saya. Belum genap 5 jam saya bertemu orang tua saya di Banyuwangi, saya mendapat telpon dari kantor Slumberger Cilandak Jakarta, saya diminta kembali ke Caracas karena alasan teknis ditempat kerja, malam itupun saya berangkat ke surabaya untuk mengejar penerbangan terakhir karena keesokan hari saya harus terbang ke Caracas, suatu peristiwa yg sangat tidak mengenakkan dalam perjalanan hidup saya.

         Setelah saya menjalani karir saya diperusahaan Slumberger ini selama dua Tahun di Venezuela terjadi nasionalisasi perusahaan perusahaan asing, sehingga kebijakan Presiden Hugo Chaves saat itu, memaksa untuk Slumberger menutup untuk sementara pengeborannya di venezuela, saya pun dikembalikan ke Indonesia dan diperbantukan di Slumberger Indonesia di Prabumulih. Yang sialnya lagi gaji saya distandardkan dengan di Indonesia hingga tinggal 20 % saja , satu jumlah yg minim buat kehidupan yang biasanya  penghasilannya 5 kali lipat dari yang sekarang. Dua bulan diperbantukan di Prabumulih saya mendapatkan panggilan lagi untuk ditempatkan di London. Satu pilihan yang sulit karena orang tua saya melarang untuk pergi ke London. Karena berbagai kejadian dan keadaan selama bekerja di Slumberger akhirnya saya putuskan untuk tidak berangkat dan mengundurkan diri dari Slumberger perusahaan yang saya impikan semenjak saya masuk kuliah di Teknik Sipil UI.
        Berhenti dari Slumberger saya berusaha mencari pekerjaan lain dan diterima di PT. Pembangunan Perumahan ( PT. PP ) sebuah perusahaan kontrkator terkemuka di Indonesia dengan gaji 5  juta perbulan yang pada tahun itu saya tolak. Karena tidak sebesar yang saya dapatkan sebelumnya, saya putuskan untuk tidak saya terima. Perjalanan hidup saya pun berlanjut di Dinas Pekerjaan Umum Prov. Jawa Timur, walaupun harus saya akui bahwa itu adalah KKN karena Ka Dinas PU Jatim saat itu masih kerabat, dan yang paling gila saya ditempatkan pada bagian tender proyek ( bagian yg sangat basah saat itu ). Ketidak cocokan dengan hati nurani menyebabkan saya memutuskan untuk  bekerja di Dinas PU hanya dua bulan saja

        Babak baru cerita awal mula terjun di bisnis perdagangan berjangka ini dimulai dari sini, melalui interview di kawasan Rungkut Industri Surabaya, pada akhir Desember 2002 . Sebelum dimulainya interview saya sempat bertanya-tanya, kapan saya melamar di sebuah perusahaan pembuatan perhiasan emas dan perasaan saya hanya melamar di pekerjaan yg ada kaitannya dengan bidang jurusan saya semasa kuliah. Sampai pada waktunya pun saya dapat giliran untuk interview, satu interview yang aneh saya di interview dengan bahasa mandarin dimana saya sama sekali tidak mengerti, tetapi ada penerjemah yang menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kebingungan dan tanda tanya apakah saya pernah mengirimkan lamaran pekerjaan diperusahaan emas tersebut sayapun dibuat makin bingung ternyata bidang pekerjaannyapun sama sekali gak nyambung dengan jurusan disiplin ilmu yang saya ambil. Future Trading kata yg begitu asing dan sama sekali belum pernah tahu terlebih seperti apa sistem kerja dan perdagangan indeks ini. 
Sebenarnya saya sudah tidak respek pada awal mulanya karena terlalu asing buat saya, akan tetapi satu hal yang cukup menarik buat saya adalah ketika yang menginterview saya bilang bahwa kalau bekerja di perusahaan ini saya TIDAK MENERIMA GAJI . Satu hal ini yg membuat saya tidak tahu kenapa justru membuat saya ingin melanjutkan interview dengan lebih semangat, bagaimana kita bekerja tidak mendapatkan gaji ?? . Satu hal seperti kata pepatah "  Sesuatu hal yang tidak enak didepan Pasti akan enak di Belakang " . Setelah mendapat penjelasan bahwa penghasilan kita ditentukan oleh kita sendiri dan berapapun jumlah nilai yang ingin kita dapatkan tidak ada batasnya barulah saya memantapkan niat saya untuk meneruskan dan tertarik menekuni bidang future trading ini. Pada prinsipnya saya merasa jauh lebih dihargai karena apa yang kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita kerjakan itulah alasan kenapa saya begitu mantap memilih pekerjaan ini.
      Sebagaimana proses dalam dunia baru pasti mengalami yang namanya trainning, saya harus beradabtasi dengan keadaan karena semua yang saya dapat terlalu asing buat saya dan cukup susah saya mengerti saat itu. Dunia yang baru, pengetahuan yang baru, dan yang terpenting sahabat-sahabat baru dari berbagai latar belakang dan disipilin ilmu yang berbeda. Walaupun agak sedikit membosankan dalam trainning tetapi ada satu materi yang sangat menarik buat saya yaitu saat hitung-hitungan berapa penghasilan yang bisa diperolah apabila mendapatkan nasabah tertentu dan bertransaksi sehingga menghasilkan jumlah nominal tertentu. Jujur saat saya berhitung nilai nominal rupiah itu terbayang betapa kayanya kalo saya bisa mendapatkan sekian lot dan saya akan bisa membeli sesuatu yang saya impikan, walaupun sedikit norak saya memimpikan sebuah mobil taruna terbaru. Dalam lamunan itupun saya tersadar lantas siapa yang harus saya jadikan nasabah mengingat nilai nominal yang harus didapatkan adalah minimal 100 juta. satu jumlah yang sangat besar bagi saya dan saya yakin tidak banyak orang yang memiliki uang sejumlah itu sedangkan saya sama sekali tidak ada kenalan orang yang punya uang sejumlah itu dan bahkan baru 2 bulan saya tinggal di Surabaya dan sebelumnya tidak pernah tinggal di kota ini. Satu hal keyakinan saya saat itu adalah selama saya mau menggunakan otak saya untuk berfikir saya pasti bisa. Dan ternyata keyakinan itu yang membuat saya bisa berhasil sampai saya menduduki jabatan kepala cabang kelak di kemudian hari. Tidak ada yang mudah dan tidak ada yang sulit kalau saya mau, pemikiran itu  yang selalu saya ajarkan kepada setiap staff saya ketika saya jadi manager.
           Pilihan untuk berkarir di bisnis perdagangan berjangka ini bukan tanpa hambatan, ejekan dari teman seperti ("masa lulusan Teknik Sipil UI jadi marketing ") , (" kerja dapatkan gaji besa,r di luar negeri lagi, malah berhenti jadi marketing ") . Orang tua ataupun orang-orang terdekat selalu menginginkan pekerjaan yang bersikap pasti- pasti, gaji pasti kerja pasti dan masa depan pasti. Tapi itulah orang tua selalu menginginkan anak-anaknya bisa mandiri dalam kehidupannya akan tetapi kadang seseorang mengartikan yang pasti-pasti hanya identik dengan pekerjaan yang sifatnya sebagai pegawai, bekerja dan mendapatkan gaji setiap bulannya. Kebanyakan seseorang tidak bisa menangkap pesan yang jauh lebih dalam bahwa orang tua  sebenarnya hanya menginginkan anaknya  mandiri dalam kehidupanya, tidak perduli apa jenis pekerjaanya dan dalam bidang apa anaknya bekerja yang terpenting adalah halal dan tidak melanggar hukum. Satu keberuntungan yang sangat saya syukuri saya memiliki orang tua yang memberikan kebebasan kepada saya untuk memilih yang terbaik untuk diri saya sehingga sayapun tidak memiliki persoalan yang sama dengan beberapa teman saya yang dilarang untuk meneruskan bekerja di bidang ini. Tapi percayalah asal kita bisa menjalankan pekerjaan kita dengan baik dan ada hasil yang bisa kita tunjukkan kepada orang tua ataupun orang terdekat kita pasti mereka menyetujui apapun bidang pekerjaan kita. Hal ini saya bisa buktikan ketika salah satu staff saya semasa saya masih menjadi Acting Division Manager satu level manager di Solid Gold, ada staff saya bernama Jenny, seorang keturunan batak yang dia memiliki semangat tinggi bahkan dia sampai berkata "saya tidak akan pernah keluar dari perusahaan ini kecuali saya di pecat " padahal saat itu orang tuanya begitu melarang dia untuk bekerja di bidang marketing bahkan suaminya sendiri sampai sempat mengancam saya karena dia menuduh saya telah meracuni otak istrinya untuk melawan keinginan suaminya agar dia melanjutkan bekerja di bidang marketing. Tetapi dengan semangat yang luar biasa itu dia membuat larangan orang tua dan suaminya  sebagi cambuk untuk lebih cepat berhasil. Tiga bulan kemudian Jenny bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan rata- rata 80 juta perbulan, suatu jumlah bagi setiap orang yang mustahil didapat hanya dalam masa kerja 3 bulan. Hingga pada akhirnya dari awalnya dia harus nunggu suaminya sudah berangkat kantor baru dia masuk kerja , berganti setiap hari suaminya yang mengantar dia masuk kantor dan pada awalnya mengancam saya telah mempengaruhi istrinya berbalik mengucapkan terima kasih kepada saya. Itulah manusia kapanpun bisa berubah sikap tergantung kenyataan yang ada dihadapannya." Dan untuk merubah pandangan orang terhadap kita , hanya dengan membuktikan apa yang orang ragukan dari kita ". 
        Banyak alasan kenapa banyak orang tidak mau dan bahkan cenderung meremehkan pekerjaan di bidang marketing  inipun terjadi pada diri saya, saya memakluminya karena banyak pandangan yang salah mengenai marketing. Buat kebanyakan orang marketing identik dengan menjual dan menjual identik dengan berkeliling kerumah-rumah yang pada akhirnya banyak diremehkan orang. Kesalahan memahami marketing membuat dunia marketing menyebabkan sedikit peminat yang mau terjun di bidang ini. Buat saya marketing bukanlah menjual ( sales ) tetapi marketing adalah merubah cara pandang seseorang yang awalnya tidak mau melakukan sesuatu menjadi mau melakukan sesuatu seperti apa yang kita mau. Dalam kehidupan ini manusia semenjak lahir sudah bergelut dengan dunia marketing, seorang bayi yang baru lahir dia akan melakukan marketing dengan cara menangis agar ibunya mau memberikan asi kepadanya walaupun ditengah malam buta, supaya anaknya diam maka terpaksa ibu itu akan bangun dan memberikan asi kepada bayinya. Seorang anak-anak akan menangis hanya untuk sebuah es krim dan kalaupun dengan menangis belum cukup, dia akan meraung lebih keras dan bahkan bergulung-gulung dilantai hingga ia dapatkan eskrim dari ibunya. Seorang remaja akan berdandan serapi dan semenarik mungkin dan akan menunjukkan kelebihan-kelebihanya untuk menarik lawan jenisnya supaya menjadi pasangan hidupnya. Seorang pekerja akan menunjukkan dedikasi yang tinggi dan kinerja terbaik supaya mendapatkan kenaikan gaji dari atasannya. Dengan demikian menurut saya siapapun didunia ini tidak akan bisa hidup dengan normal tanpa marketing. Hanya cara dalam marketing dan tujuannya saja yang membedakan tetapi pada dasarnya kita memang dilahirkan untuk menjadi seorang marketing. " Orang yang sukses didunia ini adalah orang yang memiliki ilmu marketing lebih baik dari pada orang lain”. Dan buat saya tidak penting orang memandang remeh diri saya karena hanya berkerir didunia marketing dunia yang salah mereka pahami toh mereka memandang remeh ataupun tidak, hal itu tidak membawa pengaruh buat saya selama yang saya lakukan adalah tidak merugikan orang lain. Dalam meremehkan karir dimarketing pun saya sempat mendapatkan cibiran dari mertua saya yang justru sampai sekarang saya ingat sebagai motivasi yang kuat untuk lebih sukses di bidang ini yaitu ketika suatu malam saya pulang rumah ditengah malam mertua saya berkata kepada istri saya " suamimu itu kerja apa setiap hari pulang pagi-pagi capek aku tengah malam bukain pintu, suruh kerja lain saja yang jam pulangnya seperti orang normal " kata-kata itu begitu menyakitkan dan terngiang-ngiang di telingan saya dan kata-kata itu yang begitu memotivasi semangat saya untuk secepatnya keluar dari rumah itu, Setiap saya pulang tengah malam saya selalu berharap mertua saya yang membuka pintu supaya saya setiap hari semakin terpacu untuk membuat saya lebih kuat berusaha supaya lebih cepat keluar dari rumah itu. Enam bulan kemudian saya memang harus keluar dari rumah mertua dan membuat mertua saya bisa tidur nyenyak setiap malam karena saya sudah bisa membeli rumah untuk istri saya rumah dengan harga 370 juta waktu itu cash dan saya peroleh dari bidang marketing dan hanya saya peroleh dalam kurun waktu enam bulan, semua itu berkat motivasi dari mertua saya agar saya jangan mengganggu beliau setiap malamnya, terima kasih Bapak salam hormat selalu dari menantu yang telah merepotkan selama tinggal dirumah Bapak. Kejadian ini membuat saya belajar bahwa bukan kejadiannya yang terpenting dalam hidup ini tetapi bagaiman kita menyikapi kejadian itu adalah yang paling utama.

           Sebagai seorang marketing sayapun menerapkan apa yang dikatakan oleh Hermawan Kerta jaya seorang pakar marketing terkemuka " Be a market leader eventhough you are not market leader "  yang terjemahannya  dalam bahasa diri saya adalah jadilah diri kamu yang pertama,yang berbeda yang unik dan belum pernah ada sebelumnya maka kamu akan menjadi marketing yang sukses. Dalam dunia marketing yang terpenting bukanlah apa yang kita jual, dimana tempat kita berjualan, dan kapan kita berjualan tetapi menurut saya yang paling pokok adalah " Bagaimana cara kita menjualnya " apapun bentuk dan jenis barang yang kita jual. Prinsip ini yang selalu saya pegang bahwa  saya dan apa yang saya jual harus sesuatu yang belum pernah ada , unik yang orang lain tidak miliki , dan saya satu-satunya orang yang memiliki dan spesial saya peruntukkan untuk para client saya. Untuk menjadikan diri saya yang unik dan berbeda serta selalu ada yang baru setiap hari saya terus mencari suatu formula terutama dalam transaksi untuk mendapatkan cara transaksi yang mudah gampang serta persentase keuntungannya tinggi, dalam hal bagaimana saya mencari dan menemukan formula transaksi yang menarik untuk nasabah saya ,akan diceritakan dalam bagian yang lain dari buku ini. Cara yang baru, teknik baru serta strategi yang baru inilah yang  menjadikan diri saya semasa marketing selalu mendapat predikat top broker serta mengalahkan banyak para senior-senior saya dalam jenjang karier dan prestasi, banyak dari senior saya yang jauh tertinggal dari posisi saya saat ini. Susungguhnya bukan orang kaya , bukan orang pintar yang bisa sukses didunia ini tetapi orang yang kreatif dan mau berinovasi untuk menjadi yang terdepan,yang ter unik dan yang selalu mencari terus mencari untuk menjadi yang terbaik, dan yang terbaiklah yang akan sukses apapun bidang yang dia tekuni. Kemauan untuk menjadi pribadi yang berbeda yang unik yang terbaik inilah yang saya jadikan roh dalam diri saya dalam menjalankan semua aktifitas saya didunia marketing yang saya geluti.

         Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial mahluk yang diciptakan untuk saling berkomunikasi bergaul dan berhubungan satu sama lain. Begitupun saya , pada awal disiplin ilmu saya dibidang teknik dan pekerjaan saya yang selalu bergumul dengan komputer dan jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain secara intens menjadikan saya awalnya agak kesulitan terjun dibidang marketing. Sering muncul perasaan takut, merasa rendah diri dan minder setiap ketemu orang yang keadaannya jauh lebih baik dari keadaan saya. Saya begitu sadar saat saya mulai beralih di bidang marketing selama saya memikirkan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri saya dibandingkan orang lain maka setiap saat saya akan selalu merasa rendah diri,minder, dan tidak memiliki kepercayaan diri, padahal seperti kata Einstein " Keadaan yang paling berbahaya pada diri seseorang adalah ketika dia kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri " . Hal inilah yang memacu saya untuk merubah cara fikir saya yang tadinya mencari kelemahan saya dibandingkan orang lain berganti menjadi mencari apa kelebihan saya dibanding orang lain dan bagaimana caranya supaya saya memiliki kelebihan yang orang lain tidak miliki. Sehingga saya menapaki kehidupan marketing saya dengan nyaman tanpa pernah saya takut, minder, ataupun rendah diri kepada siapapun dan  ketika berhadapan dengan siapapun. Satu kondisi yang sangat saya nikmati dimana saya bisa berkomunikasi dengan siapapun kapanpun  umur berapapun strata apapun dan bahkan pangkat apapun sehingga saya merasa terlahirkan kembali didunia yang baru,  dunia yang penuh sahabat, saudara, teman dengan komunikasi yang lancar dan itu tidak saya dapatkan didunia yang saya geluti sebelumnya. Di dunia marketing ini, saya baru bisa mengembangnkan potensi yang ada pada diri saya, lebih banyak mengenal karakter orang, meminpin orang lain dan yang paling membahagiakan adalah  bisa berguna bagi oranglain. Dalam dunia yang baru ini saya mendapatkan penghasilan berkali-kali lipat dari penghasilan yang saya dapatkan di pekerjaan saya sebelumnya memiliki keluarga yang berkecukupan dengan berbagai fasilitas yg belum tentu dimiliki oleh orang seumuran saya , dan yang paling penting memiliki teman sahabat keluarga sebanyak yang saya miliki saat ini. Dunia yang teramat indah buat saya dimana saya bisa mendapatkan semua yang saya inginkan. Sebuah fakta yang selalu tidak bisa terbantahkan disetiap perusahaan baik besar maupun kecil semua direksi dan pimpinan perusahaan mayoritas berasal dari marketing, dunia yang terbaik buat saya tetapi dunia yang tidak banyak dipilih oleh orang banyak, dunia yang tidak pernah saya impikan sebelumnya  yaitu Dunia Marketing.
  

APAPUN JENIS PEKERJAANYA
 SELAMA KITA LAKUKAN DENGAN BAIK HASILNYA PASTI AKAN BAIK

8 komentar:

Anonim mengatakan...

testing testing
buat komen

Anonim mengatakan...

testing testing
buat komen

Anonim mengatakan...

Lanjuttt
Yudiby

Unknown mengatakan...

Mantap abis Pak... Bisa jadi motivasi tim saya

Willy Gusti mengatakan...

Subhanallah. Terimakasih atas inspirasi dari Bapak. Saya bangga mempunyai alumni seperti Bapak. Ijinkan saya membagi ini dengan teman saya ya Pak :)

echi mengatakan...

wah pak, dulu saya juga di schlumberger dan setelah 2 tahun saya juga bosan, akhirnya saya berwiraswasta sendiri. tentunya sama pak, banyak cibiran dan yang paling tajam cibirannya adalah dari orang tua saya sendiri,tapi itu justru yang memotivasi saya..terima kasih

Unknown mengatakan...

thank nice infonya sangat menarik, kunjungi http://bit.ly/2xL4MJq

Unknown mengatakan...

kerennnn